Sastrawan Nusantara: 2013

Jumat, 22 Maret 2013

= Ki Wijanarko Baca Puisi 21 Maret 2013

Rabu, 20 Maret 2013

= Puisi, JOGJA

JOGJA

Jogja yang berbudaya
Orangnya yang Istimewa
Itu janji yang terucap sebagai perjanjian masyarakat
Kontrak Sosial kata Hobbes, Rousseau dan John Locke

Perjanjian yang telah digores
Tidak hanya dengan tinta emas
Tetapi Rakyat dan Alam Semesta telah menyaksikannya

Jogja melahirkan banyak kesatria budaya dan seni yang mempesona
Karena akal dan pikirannya yang telah maju pada setiap jamannya

Mari kita bersama-sama kita jaga Jogja tetap sebagai tempat bagi kita untuk menempa cipta, karsa, rasa dan akal kita

Agar kita mempunyai cukup bekal berkiprah
Menjalankan peran manusia yang Memayu Hayuning Bawana
Turut Serta Mempercantik Indahnya Dunia
Falsafah indah peninggalan eyang dan sesepuh kita
Yang seyogyanya dijaga dan diamalkan
Sehingga kita menjadi insan yang seindah-indahnya

by : ki wijanarko
18 Maret 2013

= Puisi, DERITA

DERITA

Bayi mungil lahir suci tanpa baju
Jeritan tangis yang ditunggu-tunggu oleh para ibu dan bapak

Sang ibupun menyiapkan baju dan popok putih untuk bayi, bakalan kesatria bagi keluarganya itu
Derita ibu tiap hari dan tiap malam selalu menyertainya, agar sang bayi yang digadang-gadang itu jadi insan yang berguna dan mulia

Tidak pernah sia-sia pada setiap perjuangan bunda yang asih-asah-asuh mutiaranya itu
Harapan ibu, agar putera dan puterinya itu akan memberikan yang terbaik bagi keluarga, Nusa dan Bangsa

Dalam sejarahnya tidak ada Ibu mulia yang menganggap proses kelangsungan umat manusia itu sebagai penderitaan
Bunda menjalankan semua itu sebagai kewajiban, yang kalau dikehendakiNya ia rela mengorbankan jiwa dan raganya

Itulah pelajaran pertama "Character Building" dari Bunda
Jangan mempersepsikan ujian hidup kita sebagai penderitaan yang harus dijauhi dan dibenci
Terimalah ujian hidup itu dengan ceria dan berbahagia, sebagaimana apa yang telah diajarkan oleh bunda kepada kita

Jika kita berani berniat dan bersyukur serta tulus menerima ujian hidup itu, niscaya kita akan menjadi seperti kupu-kupu yang indah, yang terlahir dari sang kepompong yang bertapa menempa dirinya.
Amin.

by : ki wijanarko
20 Maret 2013

= Pantun, KERJA

KERJA

Dapur ngepul bau ikan digoreng,
Rejeki ngumpul selalu terkenang;
Kerja cepat jangan lambat seperti gareng
Pekerjaan selesai,mata tidak berkunang-kunang.

by : ki wijanarko
20 Maret 2013

= Puisi, SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG

Kusambut dirimu dengan tangan terbuka
Hati dan pikiranku juga terbuka
Hadirnya para penari budi pekerti yang mulia
Yang memancarkan cahayanya keseluruh dunia

Tanaman-tanaman rohani yang mulai terkulai layu kembali bangkit dan tersenyum menyambut lambaian tangan kemuliaan
Yang gelap mungkin juga mulai berfikir ulang, karena ternyata ada cahaya indah yang bisa mengikis kesedihan dunia kegelapan

Insan yang berharap selama ini juga kembali riang gembira
Karena harapan itu tidak hanya mimpi disiang bolong
Tetapi mulai menyadari bahwa harapan dan doa adalah salah satu cara dari ribuan langkah untuk menggapai cita - cita

Sang bumi dan alam semesta juga bertambah nyaman dan tidak gundah, karena setidak-tidaknya doa kita selama ini agar bumi tidak mengalami kehancurannya semoga dikabulkan olehNya.

By : ki wijanarko
21 Maret 2013

= Ki Wijanarko Baca Puisi, 20 Maret 2013

Selasa, 19 Maret 2013

= Ki Wijanarko Baca Puisi,

Minggu, 17 Maret 2013

= Padhang Mbulan-e Tuban

= Puisi, SAHABAT

SAHABAT

Awan putih memeluk puncak gunung yang perkasa
Pantulan bayangan kokoh dan tegarnya sang gunung diatas air telaga kehidupan
Dipuncak gunung sang salju terdiam tunduk karena kodratnya untuk menjaga kesucian serta putih hatinya

Harimau diatas bukit bertengger mengamati alam sekeliling
Mungkin dia juga sedang menikmati indahnya perpaduan antara warna awan yang biru, oranye, kadang abu, yang bersatu padu dengan warna birunya sang gunung

Air terjun yang putih kapas warnanya mencuci mata, yang haus akan keluguan-keluguan yang terus tergerus
Air mengalir disela-sela bebatuan, berkelok elok menyentuh qalbu yang gundah

Sawah ladang dibawah kaki gunung dengan sabarnya menunggu sang air kehidupan, yang didistribusikan oleh sungai-sungai yang berkelok-kelok
Kebun bungapun senang mendapatkan bagiannya, sehingga lebih bersemangat untuk mencerahkan lingkungannya dengan warnanya yang berwarna warni

Jika akal dan hati bersatupadu untuk membaca keindahan-keindahan itu, maka nurani kita akan mendorong jasad ini untuk sujud karena bersyukur melihat karya lukisanNYA melalui alam ciptaanNYA

Awan, Gunung, Air sungai, bunga adalah sahabatku yang pribadinya sungguh sangat indah nan mempesona, karena hanya memberi yang menjadi pilihan mereka.

by : ki wijanarko
18 Maret 2013

= Puisi, TERANG

TERANG

Tidak pernah ada kegelapan
Sang Matahari tetap memancarkan cahayanya dipagi hari meski kita masih tidur nyenyak karena kemalasan kita

Gelap terang adalah rajin malasnya kita
Gelap menjadi terang karena usaha dan doa kita untuk mencerahkan cipta,karsa,rasa dan akal kita
Terang menjadi gelap karena kemalasan dan keteledoran kita

Ikuti saja langkah-langkah Sang Matahari yang selalu mencerahkan alam semesta tanpa ragu, just do it
Sehingga tumbuhan, tanaman merasa berterimakasih dan mendoakannya karena telah dibantu menghijaukan tubuhnya

Jadi, jangan percaya dengan kegelapan, karena kita berasal dari alam yang terang benderang disana
Dan Ruh dari Yang Maha Kuasa telah menemani kita untuk berkarya dan berdoa untuk seluruh umat manusia.

by : ki wijanarko
18 Maret 2013

= Puisi, HARU

HARU

Haru yang menghantam dada rongga qalbuku
Hidup sungguh-sungguh indah

Keindahan bukan ada pada pahit manisnya kehidupan
Akan tetapi terletak pada cara pandang dan persepsi

Itikad baik, prasangka baik, kesabaran, kecintaan...
Ketekunan dalam mengurai setiap pancaran cahaya yang awalnya masih gelap menurut pandangan mata kita

Lupa,
Kadang kita lupa bahwa kita juga mempunyai mata hati
Justru ketika haru menghantam dada kita, maka tutuplah mata dan bukalah mata hati kita

Semoga kita mendapatkan yang kita harapkan lewat lembutnya berita-berita dari langit melalui malaikatNya yang disambut oleh mata batin kita

Selamat menikmati keharuan-keharuan yang berwarna-warni itu, karena keharuan itu akan melembutkan hati kita yang akan membantu kita untuk survive.

by : ki wijanarko
18 Maret 2013

= Puisi, TRUE LOVE

TRUE LOVE

Cinta, aku cinta kepadamu
Cintaku suci seputih salju di Gunung Himalaya
Cintaku yang tanpa pamrih yang mengimbangi kepedulianmu kepada tulang darahku
Indonesia, I Really love you
Cinta yang telah menyatu dengan tulang dan darahku
Apapun yang terjadi.

by : ki wijanarko
18 Maret 2013